Jumat, Oktober 01, 2010

Kerjo... kerjo... kerjo










Bekerja dengan CINTA bagai SANG PENCIPTA.........(KLa Project)

************

Seorang muslim tidak oleh bermalas-malasan dengan alasan sibuk beribadah. Ia harus bekerja mencari nafkah hidup. Islam melarang umatnya menganggur. Bekerja, mencari nafkah dianjurkan bagi setiap orang yang beriman. Apapun jenis pekerjaannya asalkan halal lebih terpuji daripada menganggur. Karena langit tidak akan mencurahkan hujan emas atau berlian.

Seorang muslim tidak boleh hanya menggantungkan dirinya kepada kemurahan hati orang lain; padahal ia mempunyai kemampuan untuk berusaha -bekerja

Dengan bekerja maka kaum muslimin dapat bersedekah dan mengeluarkan zakat dan melakukan amal-amal saleh sebanyak mungkin. -Dan katakanlah (hai Muhammad), " Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang beriman akan melihat pekerjaanmu........" - [QS At Taubah; 9:105]

Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabatnya bahwa bekerja harus dilakukan untuk menjaga harga diri. Pekerjaan apapun yang yang dilakukan dengan benar adalah jauh lebih baik daripada seseorang yang menggantungkan dirinya pada bantuan orang lain Itu adalah kehinaan dan kerendahan diri.

Rasulullah SAW bersabda- Sungguh seseorang yang membawa tali, kemudian dia membawa seikat kayu di punggungnya dan menjualnya, sehingga dengan itu Allah menjaga dirinya, maka yang demikian itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, yang terkadang memberinya dan terkadang menolaknya- [Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim]

Suatu ketika para sahabat memuji seseorang dihadapan Rasulullah SAW. Lantaran seseorang itu sepanjang waktu tiada henti-hentinya berdoa, berdzikir. Mendengar kisah itu Rasulullah bertanya, -Bagaimanakah atau siapakah yang memenuhi kebutuhan hidup orang itu dan keluarganya?- Para sahabat menjawab, "Kami memenuhi kebutuhan orang itu dan keluarganya." Maka Rasulullah bersabda, " Kalian lebih baik dari dia."

Kewajiban manusia untuk bekerja telah banyak dicontohkan dalam kisah kehidupan para Nabi Allah SWT. Ibnu Abbas meriwayatkan, bahwa Nabi Adam as mencari nafkah dengan bercocok tanam. Nabi Daud as adalah tukang besi, Nabi Idris as adalah seorang penjahit, Nabi Musa as adalah penggembala, Nabi Nuh as seorang tukang kayu.

Dan Rasulullah SAW pada masa mudanya adalah juga penggembala. Bahkan ketika telah diangkat menjadi Rasul, Nabi SAW masih bekerja memberi makan untanya, menambal sandal, menjahit pakaian serta menggiling gandum ketika pembantunya sakit. Bahkan Rasulullah juga pergi berbelanja ke pasar dan membawa belanjaannya sendiri. Sungguh agung dan mulia pribadi Rasulullah. Salam dan salawat bagi Nabi SAW.

Setiap usaha, pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga; serta dilakukan dengan jalan yang benar juga dapat memberi manfaat yang lain; maka usaha-pekerjaan itu dapat dikategorikan sebagai amal saleh apabila dilakukan dengan niat yang tulus. Adalah kemuliaan bagi orang-orang yang mau bekerja dan berusaha bukan bagi orang yang hidup mewah dengan tidak mau bekerja.

Islam bahkan juga menghormati pekerjaan yang oleh banyak orang dianggap sebagai pekerjaan yang 'tidak bergengsi'. Pekerjaan menggembala misalnya. Qur'an bahkan menceritakan kepada kita kisah Nabi Musa as ketika bekerja sebagai orang upahan. Nabi Musa as bekerja pada orang tua selama delapan tahun dengan upah akan dinikahkan kepada salah seorang puterinya. Demikian Nabi Musa as dinilai sebagai pekerja yang baik. [QS Al Qashash; 28:26]

Oleh karenanya setiap muslim hendaknya siap bekerja tidak bergantung kepada kemurahan hati orang lain. Bahwa tidak ada seorang nabi pun melainkan dia bekerja. Rasulullah SAW bersabda: - Tidak ada seorang pun yang memakan sesuatu yang lebih baik daripada memakan hasil kerjanya sendiri; dan Nabi Daud makan dari hasil usahanya sendiri- [ Diriwayatkan oleh Bukhari]

Selamat bekerja,..............

[dari berbagai sumber]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar