Rabu, Maret 25, 2009

Nur Ala Nur

"Setan dan hawa nafsu seperti seorang pencuri yang menyelinap masuk ke dalam rumah kita di malam hari, ketika lampu-lampu didalam rumah telah dipadamkan, untuk mencuri segala sesuatu yang berharga. Kita tidak akan dapat melawan pencuri ini secara langsung, karena ia akan membalikkan kekuatan apa pun yang kita arahkan kepadanya. Jika kita menggunakan senjata, sang pencuri pun menggunakan benda serupa. Solusi yang paling mudah adalah dengan menghidupkan lampu. Si pencuri yang hanya berani hanya didalam kegelapan pasti akan lari meninggalkan rumah kita". Analogi yang indah dari Syekh Tosun Bayrak.

“Menghidupkan lampu” adalah menghidupkan cahaya didalam hati kita. Menghidupkan energi postif kita. Menjaga hati kita agar selalu bersih, menjaga dari eneg (energi negatif) sehingga energi cahaya Ilahi bisa masuk ke dalam hati kita. Menjadikan hati sebagai lentera hidup kita.
...............................

Ya Allah, Engkaulah nur ala nur, cahaya diatas cahaya
Ya Allah, terangilah jalan orang tua kami yang berpulang kepada-Mu
Ya Allah, terangilah hati keluarga kami dengan cahaya petunjuk-Mu
Ya Allah, terangilah hati anak-anak kami dengan cahaya kefahaman-Mu
Ya Allah, terangilah hati pasangan hidup kami dengan cahaya kasih sayang-Mu
sebagaimana Engkau menerangi langit dan bumi selamanya dengan rahmat-Mu

Tanpa cahaya-Mu, kami akan tersesat
Tanpa cahaya-Mu, kami tidak bisa iqra' segala ciptaan-Mu
Tanpa cahaya-Mu, kami tidak bisa menemukan makna hidup....


Abu Danis, Malang 25 Maret 2009, bengi-bengi, dikancani gedang goreng & wedang susu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar